Kamis, 23 Februari 2017

HIDROTERMAL

 
HIDROTERMAL
Dalam perjalanan kepermukaan melalui batuan-batuan, larutan hidrotermal akan mengendapkan unsur-unsur yang dibawanya menjadi :
É  Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada batuan samping).
É  “Replacement deposites” (proses metasomatisme kontak).
Terjadi pergantian unsur-unsur pada mineral yang sudah ada.
1.       Prinsip-prinsip proses Hidrotermal
a)      Proses hidrotermal menghasilkan paling banyak mineral-mineral metal.
b)      Diantaranya : emas dan perak, tembaga, timbel dan seng, air raksa antimon, molibden dan bermacam-macam logam atau mineral-mineral non logam lainnya.
2.       Syarat-syarat
a)      Harus terdapat larutan yang kaya akan logam-logam berharga, yang akan diendapkan.
b)      Harus terdapat saluran saluran atau celah-celah untuk mengalirkan larutan tersebut.
c)       Harus terdapat tempat untuk mengendapkan logam-logam berharga / mineral-mineral berharga.
d)      Terjadi proses kimia yang menghasilkan mineral-mineral barharga.
e)      Terjadi konsentrasi yang cukup untuk membentuk cadangan mineral yang berharga dan ekonomis.

3.       Ukuran butir dan sifat permukaan.
a)      Ukuran butir yang halus menghasilkan ruang pori yang kecil, sehingga permeabilitas juga kecil.
b)      Untuk permukaan yang luas atau untuk butir-butir yang kasar/ besar memberi kesempatan reaksi antara larutan dengan batuan lebih besar, begitu juga kecepatan aliran yang pelan, sehingga terjadi kesempatan pengendapan yang lebih baik.
4.       Pengaruh batuan asal source rock
a)      Batuan yang reaktive akan menghasilkan endapan yang lebih baik, seperti batu lempung.
b)      Disini proses replacement lebih dominan dari cavity filling.

5.       Factor-faktor yang mempengaruhi pengendapan
a)      Perubahan kimia dari reaksi-reaksi kimia, disini harga P & T menjadi arti yang sangat penting.
b)      Dalam “replacement” subitusi ion-ion lama oleh ion-ion baru dari larutan akan menghasilkan mineral-mineral baru.
c)       Pertemuan antara larutan dengan batuan asal membuat ketidak seimbangan kimia, sehingga terjadi reaksi kimia, menjadi setimbang lagi dan menghasilkan mineral baru.
d)      Temperature juga mempunyai arti yang sangat penting baik dalam perubahan fase maupun kecepatan raksi.
e)      Tekanan yang berkurang bisa mengendapkan logam-logam, gas-gas atau uap.
6.       Tempat mineralisasi hidrotermal.
Pengendapan larutan hidrotermal dikontrol oleh :
a)      Sifat-sifat kimia dan fisika daripada batuan asal
b)      Struktur batuan asal
c)       Intrusi
d)      Kedalaman formasi
e)      Pergantian ukuran bukaan atau rongga-rongga
f)       Atau gabungan sebab diatas

7.       Parageneses
Urutan-urutan pengendapan dari pada mineral-mineral umumnya adalah sebagai berikut :
a)      Dalam magmatik dan metasomatik kontak, gangue mineral mengendap pertama kali, kemudian mineral-mineral oksida dan terakhir mineral-mineral sulfide.
b)      Pada endapan hidrotermal sering terjadi pengalangan dan “overlap” yang khas untuk endapan-endapan pada rongga atau endapan replacement.
c)       Urutan ini terjadi karena mineral-mineral yang telah / mudah larut akan mengendap belakangan.
d)      Dalam “cavity filling” bijih mengendap sekaligus atau lapisan demi lapisan, disebut “crustification”.

8.       Metasomatik replacement
Replacement
                Adalah suatu proses pembentukan mineral-mineral dimana terjadi perubahan daripada mineral-mineral yang lama yang terdapat pada “hast rock”. Penambahan ini terjadi karena adanya penambahan unsure-unsur baru dan unsure-unsur lama menguap, jadi disini terjadi reaksi kimia.

9.       Temperatur dimana proses ini berlangsung bisa:
a)      Sangat tinggi (metasomatis kontak).
b)      Sedang/ tidak terlalu tinggi (replacement hidrotermal).
c)       Rendah atau temperature permukaan (replacement supergone).
d)      Tidak adanya perubahan volume
e)      Volume unsure-unsur yang baru = volume yang diganti
f)       Bukan pergantian molekul-molekul dengan molekul-molekul
g)      Kristal-kristal pseudomorf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar